![]() |
Surakarta 2/10 - DARI LAWEYAN UNTUK SOLO. Paguyuban keroncong di Laweyan, tampil memberi persembahan kepada para pengunjung. ILUSTRASI/DOGMA/13 |
Surakarta (2/10) - Pentas
Keroncong adalah program baru yang diadakan oleh kecamatan Laweyan mulai tahun
2013 yang sudah dimulai sejak awal tahun. Laweyan memiliki 11 kelurahan yang setiap
bulannya telah dijadwalkan satu grup keroncong dari tiap kelurahan untuk tampil
diacara ini. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali potensi masyarakat Laweyan di bidang keroncong dan
juga bertujuan untuk melestarikan musik keroncong itu sendiri. Grup keroncong
yang akan pentas terdiri dari masing-masing kelurahan yang ada di Laweyan.
Dengan adanya acara seperti ini diharapkan tiap kelurahan mempunyai orkes
keroncong dan bisa ditampilkan. “Kalau tidak ada ya saya harus kan untuk punya
grup keroncong, kan tujuannya untuk melestarikan musik keroncong.” ujar ibu
Endang selaku sekretaris kecamatan Laweyan pada saat wawancara minggu (29/09)
Laweyan
merupakan sentral keroncong, karena di Laweyan ada legenda musik keroncong yaitu Waljinah dan
juga Laweyan memiliki kumpulan orkes keroncong, HAMKRI (Himpunan Artis Keroncong)
juga berada disini. Acara ini sudah beberapa kali diadakan, dimulai sejak februari
2013 pada minggu ke empat
antara hari Sabtu
atau Minggu setiap bulan satu
kelurahan akan tampil membawakan orkes keroncong mereka masing-masing. Publikasi yang
dilakukan masih sekedar intern antar warga kecamatan tapi siapa Saja boleh menyaksikan acara ini. Biasanya
informasi disebarkan hanya melalui mulut ke mulut antar warga dan tetangga.
“Harapannya
kita rutin tiap tahun mengadakan dan kecamatan yang lainnya meniru kegiatan
yang seperti ini, kemudian tahun depan diharapkan akan bisa diadakan lomba
keroncong yang dimulai dari antar kelurahan dulu.” Ujar Ibu Endang saat akhir wawancara.
(Gala Fauzi Pratama)
0 comments:
Post a Comment