Surakarta (2/10) – Balaikota
menjadi saksi terjadinya pencanangan Solo sebagai kota inklusi. Sabtu (28/09) lalu, Fx. Rudi selaku walikora menandatangani pencanangan
kota inklusi. Rangkaian acara dimulai pada pukul 07.30 dengan kirab budaya dari
Putra Putri Solo dan siswa-siswi sekolah di sekitar Solo. Acara berikutnya
adalah pementasan dari siswa-siswi Sekolah Luar Biasa di Solo. Selama
berlangsungnya acara, pameran-pameran dari pelajar Sekolah Luar Biasa se-Solo juga turut digelar.
Dari pagi sampai
siang hari, rangkaian
acara tersebut membuat Balaikota ramai oleh peserta dan masyarakat Solo.
Setelah makan siang, pukul 13.30, seminar tentang pencanangan Solo sebagai Kota
Inklusi dihadiri oleh Walikota Solo, wakil dari Kementrian Pendidikan dan
Budaya divisi pendidikan khusus, serta narasumber dari dosen Universitas
Sebelas Maret. Seminar ini juga dihadiri oleh perwakilan guru dari berbagai sekolah di Solo serta
kalangan mahasiswa.
Walikota Solo, F.X Rudi, mengungkapkan,
“Pencanangan ini sebenarnya berat untuk dilakukan. Oleh sebab itu, adanya
dukungan dari berbagai pihak untuk kesuksessan pencanangan ini. Mentang-mentang
ditandatangi oleh saya, terus tidak dilakukan program ini. Kali ini
(pencanangan) harus diperhatikan dengan baik.”
Saat ini, Solo telah memiliki 13 sekolah inklusi dan akan membuat Autis Centre.
(Putri Ambar Kusuma)
0 comments:
Post a Comment