Tuesday, October 1, 2013

Pencanangan Solo Kota Inklusi

Surakarta, (2/10) - SEMUA SETARA. Pencanangan Solo sebagai Kota Inklusi akan semakin memudahkan bagi para siswa-siswi berkebutuhan khusus untuk mendapatkan hal yang sama. Hal ini juga menjadi contoh bagi kota lain di Indonesia. ILUSTRASI/DOGMA/13

Surakarta (2/10) – Balaikota menjadi saksi terjadinya pencanangan Solo sebagai kota inklusi. Sabtu (28/09) lalu, Fx. Rudi selaku walikora menandatangani pencanangan kota inklusi. Rangkaian acara dimulai pada pukul 07.30 dengan kirab budaya dari Putra Putri Solo dan siswa-siswi sekolah di sekitar Solo. Acara berikutnya adalah pementasan dari siswa-siswi Sekolah Luar Biasa di Solo. Selama berlangsungnya acara, pameran-pameran dari pelajar Sekolah Luar Biasa se-Solo juga turut digelar.

Dari pagi sampai siang hari, rangkaian acara tersebut membuat Balaikota ramai oleh peserta dan masyarakat Solo. Setelah makan siang, pukul 13.30, seminar tentang pencanangan Solo sebagai Kota Inklusi dihadiri oleh Walikota Solo, wakil dari Kementrian Pendidikan dan Budaya divisi pendidikan khusus, serta narasumber dari dosen Universitas Sebelas Maret. Seminar ini juga dihadiri oleh perwakilan guru dari berbagai sekolah di Solo serta kalangan mahasiswa.

Walikota Solo, F.X Rudi, mengungkapkan, “Pencanangan ini sebenarnya berat untuk dilakukan. Oleh sebab itu, adanya dukungan dari berbagai pihak untuk kesuksessan pencanangan ini. Mentang-mentang ditandatangi oleh saya, terus tidak dilakukan program ini. Kali ini (pencanangan) harus diperhatikan dengan baik.”  Saat ini, Solo telah memiliki 13 sekolah inklusi dan akan membuat Autis Centre.

(Putri Ambar Kusuma)



0 comments:

Post a Comment